Tahun
1995 menjadi sejarah baru bagi UMM, yaitu dibangunnya sebuah masjid lima lantai
dengan gaya arsitektur modern dan merupakan percampuran seni tradisional dan
kontemporer. Gaya arsitektur masjid ini memadukan berbagai unsur kebudayaan,
diantaranya kebudayaan Jawa, Arab dan modern. Kebudayaan jawa ditandai dengan
cungkup di ujung masing-masing kubah. Berbagai bentuk ornamen dan pilarnya
dibuat dengan gaya modern yang menggambarkan semangat modernisasi dalam menampilkan
ajaran islam. Pilar-pilar yang kokoh ke dalam dan menjulang tinggi
menggambarkan bangunan tauhid yang menghunjam. Lalu kubah dan ornamennya
menggambarkan buah dan daun yang berarti amal saleh.
Masjid
ini diresmikan oleh BJ. Habibie (Presiden RI ke 3) tepatnya pada tahun 1998.
Masjid ini digunakan untuk tempat peribadatan, perkuliahan, juga perkantoran.
Lokasi masjid yang berada di tepi jalan raya tlogomas, akses jalan ke Kota Batu.
Akses mudah serta ditambah bangunan yang eksotis dan modern menjadikan masjid
ini sebagai salah satu objek wisata. Tempat peribadatan berada di lantai 3-5,
lantai 2 digunakan untuk perkantoran takmir masjid, ruang perkuliahan,
laboratorium psikologi, tempat wudhu, dan aula. Lantai 1 digunakan untuk
perkantoran, bank, kantin, Kopkar, ATM, laboratorium, bimbingan konseling,
radio UMM FM, dan beberapa pusat kantor studi.
SPBU UMM
Stasiun
pengisian bahan bakar umum UMM berada tepat di sebelah kiri masjid AR.
Fahruddin. SPBU ini dilengkapi dengan cafetaria dan resting area serta
minimarket yang berada di lantai dasar. Dibangunnanya SPBU ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar kendaraan mulai dari mahasiswa, dosen, maupun
karyawan UMM. Selain sebagai profit center, SPBU UMM merupakan salah satu
bentuk layanan bagi sivitas akademika dan masyarakat umum dalam hal kemudahan
penyediaan bahan bakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar