Universitas
Muhammadiyah malang memiliki satu masjid lagi dan bergaya oriental khas negeri
Tiongkok di areal Rumah Sakit Muhammadiyah. Saat ini masjid tersebut sedang
dalam masa perbaikan. Masjid ini diberi nama Masjid KH. Bedjo Darmoleksono.
Nama itu diambila dari seorang tokoh penbaharu Muhammadiyah Malang pada tahun
1930-an. Tokoh tersebut memeiliki kaitan cukup erat dengan Muhammadiyah dan
UMM. Beliau adalah mubaligh yang memiliki ilmu agama yang sangat tinggi dan
pernah menjadi pimpinan Muhammadiyah Malang. KH. Bedjo tidak hanya berdakwah
melalui mumbar-mimbar masjid, tapi juga masuk ke sekolah, kampus, radio, dan
tulisan di media massa. Yang istimewa dari masjid ini adalah gaya arsitekturnya
yang bernuansa tiongkok. Awalnya UMM berencana membangun sebuah Rumah Sakit
lengkap dengan fasilitas masjidnya, lalu rektorat memutuskan untuk
memprioritaskan pembangunan masjid agar segera dapat dimanfaatkan oleh
masyarakata sekitar. Dan setelah beberapa kali berganti desain, akhirnya
diputuskan untuk membangun sebuah masjid dengan gaya arsitektur Tiongkok.
RS
UMM
Memiliki bentuk bangunan fisik yang megah dan mewah di
atas lahan sekitar 9 hektar. Serta ditunjang dengan fasilitas yang paling
mutakhir dan berstandart internasional. Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah
Malang diresmikan oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia Ibu Hj. Megawati
Soekarno Putri pada tanggal 17 Juni 2014. Dibangun di atas tanah seluas 9
hektar dan memiliki bangunan utama setinggi 6 lantai dan bangunan penunjang
setinggi 5 lantai, serta gedung rawat inap setinggi 3 lantai. Bentuk bangunan
tertata rai dengan gaya khas tiongkok. RS UMM juga menyediakan fasilitas VIP
dan VVIP di lantai 5 dengan desain yang berbeda di tiap ruangnya. Fasilitas
lainnya yaitu kafe dan ruang terbuka hijau yang luas. Konsep tarif yang
diterapkan disini menggunakan subsidi silang. Misalnya, pelayanan rawat inap di
kelas III setara dengan kelas II dengan ruang lebih luas, bed yang lebih
modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar